Milito Pemain Terbaik, Mourinho Cetak Sejarah [Olah Raga]Milito Pemain Terbaik, Mourinho Cetak Sejarah

Madrid, Pelita
Striker asal Argentina, Diego Milito, yang mencetak dua gol penentu kemenangan Inter Milan 2-0, terpilih sebagai pemain terbaik, dalam pertandingan final Liga Champions melawan Bayern Munich di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu (23/5) dinihari WIB.
Milito, yang akan berusia 31 tahun pada 12 Juni mendatang, mencetak gol kelima dan keenam dalam ajang tersebut di menit ke-35 dan 70, setelah memperdaya pemain belakang lawan.
Bagi Inter, gelar juara kompetisi antar klub paling bergengsi di Eropa dan juga dunia itu adalah yang pertama sejak 1965.
Inter juga menjadi klub pertama Italia yang mampu merebut tiga gelar juara sekaligus dalam satu musim kompetisi, yaitu Liga Italia Seri A, Piala Italia dan Liga Champions.
Presiden klub kami (Massimo Moratti) adalah yang pertama yang pantas mendapatkan tropi ini. Ada rasa agak aneh karena sekarang saya sudah berusia 30 thaun dan saya harus menunggu lama untuk mendapatkan gelar juara ini, kata Milito.
Saya berterima kasih kepada Jose Mourinho dan presiden klub karena telah membawa saya kesini pada musim panas lalu. Malam ini rasanya fantastis. Kami telah memenangi tiga gelar juara, musim depan mungkin bisa lebih, paparnya.
Meski sempat mengawali kompetisi dengan meyakinkan, Bayern gagal mewujudkan impian untuk meraih tiga gelar juara (treble) untuk kedua kalinya.
Bagi Mourinho, sukses tersebut menjadi jalan yang sempurna sebelum meninggalkan Inter karena ia disebut-sebut akan bergabung dengan Real Madrid.
Kemenangan Inter juga memberikan prestasi tersendiri bagi Samuel Etoo karena ia menjadi pemain keempat yang berhasil merebut gelar dua kali secara beruntun dengan klub berbeda. Sebelumnnya ia bergabung dengan Barcelona.
Dua tahun lalu, Roberto Mancini dipecat sebagai pelatih Inter Milan dan digantikan oleh Jose Mourinho. Pelatih yang dikenal dengan julukan The Special One mendapat mandat: menjadikan tim sebagai juara Liga Champions.
Mourinho pun kemudian mencatat sejarah, menjadi pelatih ketiga yang mampu merebut gelar juara antar klub paling bergengsi di benua Eropa itu bersama dua klub berbeda.
Pada tahun pertama tugasnya bersama Inter, ia meraih hasil minimum, yaitu mempertahankan gelar juara Liga Italia, namum kemudian gagal lolos ke babak kedua Liga Champions.
Pada kompetisi tahun ini, Inter malah mendapat undian yang lebih berat di Liga Champions, tapi mereka berhasil melaluinya ketika meyingkirkan mantan klubnya Chelsea dan kemudian juara bertahan Barcelona di semifinal.
Sukses yang diraih Inter musim kompetisi tahun ini seolah telah menjadi pembenaran terhadap pemecatan Mancini yang sebelumnya telah mempersembahkan dua gelar Piala Italia, tapi gagal mengantar Inter melewati perempat-final Liga Champions.
Saat melatih Porto, meski hanya dua tahun, Mourinho sukses mempersembahkan gelar juara Liga Champions pada 2004, dua gelar juara Portugal dan satu gelar Piala Portugal.
Sementara saat tiga tahun bersama Chelsea, ia berhasil memenangi dua gelar Liga Utama Inggris, Piala FA, Piala Liga dan dua kali mencapai semifinal Liga Champions.
Sosok Mourinho memang kontroversial karena dibalik kejeniusannya sebagai arsitek pertandingan, ia juga sering diganjar hukuman denda, berseteru dengan sesama pelatih, presiden klub, pemain dan juga media.

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
,,kto wech,,

Sample Widget

TUKAR LINK

Followers