Milito ukir sejarah Inter Milan

Madrid (Espos) Babak baru sejarah Inter Milan telah tertoreh. Dahaga Nerazzurri, julukan Inter, mencicipi gelar Liga Champions selama 45 tahun akhirnya terpuaskan sudah.

Penantian panjang Inter tuntas berkat aksi heroik striker Diego Milito. Sumbangan dua golnya mengantar Inter merajai Eropa dengan membungkam Bayern Munich 2-0 pada laga puncak di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu (23/5) dini hari WIB.

Pemain berusia 30 tahun itu membobol jala FC Hollywood, julukan Bayern, masing-masing di menit ke-35 dan 70. Status sebagai penguasa Eropa pun berhak disandang La Beneamata, julukan lain Inter. Kemenangan itu mengantar klub raksasa Italia tersebut merengkuh treble winner bersejarah karena sebelumnya sudah mengantongi trofi Seri-A dan Coppa Italia. Mereka menjadi tim keenam yang pernah menorehkan prestasi luar biasa itu, setelah Glasgow Celtics (1967), Ajax Amsterdam (1972), PSV Eindhoven (1988), Manchester United (1999) dan Barcelona (2009). Sedangkan ambisi Bayern masuk grup elite itu terpaksa tertunda entah sampai kapan.

Bagi Inter, gelar Liga Champions ini adalah trofi ketiga. Dua titel sebelumnya diraih pada musim 1963/64 dan 1964/65.

”Ini kegembiraan yang belum pernah saya rasakan, benar-benar luar biasa. Saya sangat gembira untuk Inter karena kami sangat menginginkannya. Ini benar-benar sensasi unik,” ungkap Milito menggambarkan kegirangannya mendekap trofi paling bergengsi di Benua Biru.

Reaksi Presiden Inter, Massimo Moratti, tak kalah emosional. Pria berusia 65 tahun itu menyebutnya sebagai impian yang menjadi nyata. Kali terakhir trofi Liga Champions mampir ke markas Inter kala kursi presiden klub diduduki ayahnya, Angelo Moratti.

”Ini seperti mimpi, emosi indah. Tim ini penuh tangguh jawab dan bermain sempurna. Sangat menyenangkan bisa merasakan sensasi hebat seperti 45 tahun lalu. Kemenangan ini berkat perpaduan kerja keras dan dedikasi. Memenangi Liga Champions liga adalah tentang detail,” tukas Moratti dengan antusias.

Trofi bergengsi ini juga menjadi kemenangan individu pelatih Inter Jose Mourinho. Ia memenangi persaingan dengan arsitek Bayern, Louis Van Gaal, untuk menjadi pelatih ketiga yang menjuarai Liga Champions bersama dua tim berbeda. Trofi pertamanya direbut bersama FC Porto pada 2004. Daftar bergengsi itu sebelumnya hanya berisi Ernst Happel dan Otmar Hitzfeld.

Meskipun berstatus sebagai ”murid” Van Gaal, taktik pilihan Mourinho terbukti lebih jitu. Skuat Inter bermain sangat disiplin ketika diserang, sabar dan siap membunuh ketika mendapat kesempatan menyerang balik. Kelengahan barisan pertahanan Bayern dimanfaatkan dengan sempurna oleh Milito untuk mengantar Nerazzurri ke podium tertinggi Benua Biru.

Setelah tertinggal di babak pertama lewat gol Milito, Bayern gagal bangkit. Justru gawang mereka kembali bobol, lagi-lagi oleh pemain internasional Argentina itu. Kubu Bayern mengakui Inter bermain lebih cemerlang. Namun menurut Philipp Lahm timnya terlalu hormat terhadap Javier Zanetti cs.

”Kami terlalu segan dan tak cukup berani untuk memecah kebuntuan. Kami sedikit meningkat setelah jeda, tapi gagal menkonversikan peluang. Anda tidak bisa melakukan kesalahan seperti itu di laga final,” kata Lahm .



Klub peraih treble winner Eropa



Tahun Klub (Negara) Juara

1967 Celtic (Skotlandia) Liga Skotlandia, Piala Skotlandia, Piala Eropa

1972 Ajax Amsterdam (Belanda) Eredivisie, Piala KNVB, Piala Eropa

1988 PSV Eindhoven (Belanda) Eredivisie, Piala KNVB, Piala Eropa

1999 Manchester United (Inggris) Liga Premier, Piala FA, Liga Champions

2009 Barcelona (Spanyol) La Liga, Copa del Rey, Liga Champions

2010 Inter Milan (Italia) Liga Seri-A, Coppa Italia, Liga Champions

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
,,kto wech,,

Sample Widget

TUKAR LINK

Followers